
Jika
berkunjung ke Kediri yang dikenal sebagai Kota Tahu, ada beberapa kuliner yang
sangat direkomendasikan dan layak untuk dicoba. Apa saja kulinernya? Yuk simak
bersama-sama.
1.
Anda dapat menemukan kuliner ini di sepanjang jalan Dhoho
Kediri yang merupakan kawasan pertokoan dan perbelanjaan. Istilah pecel
sebenarnya sudah umum di masyarakat. Makanan yang terdiri dari sayuran yang
direbus, kemudian di siram dengan bumbu pecel yang berbahan dasar kacang ini sudah
sangat lazim. Tetapi mungkin masih ada yang belum tahu apa itu sambal tumpang.
Sambal tumpang berbahan dasar tempe yang sudah membusuk,
kemudian dimasak bersama cabe, bawang, garam dan bumbu-bumbu lainnya. Tempe
yang busuk ini bukan berarti busuk karena kadaluarsa, melainkan karena adanya
proses fermentasi sehingga tetap aman untuk dikonsumsi, dan yang pasti memiliki
cita rasa tersendiri. Silakan coba
sendiri.
Oh, iya. Bagaimana soal harganya? nggak perlu kuatir,
nggak perlu merogoh kantong terlalu dalam hanya untuk bikin perut kenyang tentu
saja dengan gizi yang lunayan seimbang.
Dengan harga mulai lima ribuan, Anda sudah bisa mengisi tenaga untuk
jalan-jalan ke sudut lain kota Kediri.

Berlokasi di Jalan Panglima Sudirman 134 Kediri, dari
perempatan Masjid Agung Kediri menuju arah utara, di sebelah barat jalan
tepatnya sebelah kiri akan Anda temui tempat sate ayam ini. Ada baliho besar
yang terpampang di depan, dan yang pasti ada orang membakar sate dengan asap
mengepul.


Soal harga? Silakan sesuaikan selera dengan uang Anda.
Didalam sudah ada daftar harga, jadi Anda bisa memlih mana yang sesuai dengan
selera dan kantong Anda. Yang jelas, harga yang saya bayar sesuai dengan apa
yang saya rasakan. Silakan dicoba
Sebenarnya Branggahan adalah nama sebuah desa yang ada di
Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Dinamakan Soto Branggahan, karena soto
ini terlokalisir di wilayah desa Branggahan. Memang terletak cukup jauh dari
pusat kota Kediri, yaitu ke arah utara menuju kota Tulungagung dengan waktu tempuh
sekitar 10-15 menit dengan sepeda motor, atau kurang lebih sekitar 20-30 menit
dengan angkutan umum (bus arah Blitar atau Trenggalek).
Selain nama Branggahan, yang menjadikan soto ini berbeda
dengan soto yang lain adalah cara penyajiannya dan juga racikan bumbunya. Soto
Branggahan disajikan dengan menggunakan mangkok kecil dan sendok bebek tahan
karat (stainless steel). Ciri khas lainnya adalah racikan bumbunya yang berkuah
santan dengan dicampur kemiri yang membuat soto branggahan kuahnya terkenal
gurih.
No comments:
Post a Comment
Orang pintar selalu meninggalkan komentar